November 30, 2009

' B1ob0t D4n Clon C ' adalah C3rpen.


Aku telah menyakitinya. Tak punya otak dan hatikah aku? Hingga berani berbuat segila dan sebejat itu.

Aku menyesal, mataku basah dan hatiku kalud. Tapi apa itu sudah cukup menghapus semua kesalanku padanya. Padahal kita sama. Sama-sama makhluk terbuang. Sama-sama makhluk rongsokan.

Tidak, aku harus memintah maaf padanya. Kubukah pintu kereta api listrik tua yg sedang jadi tempat tinggalku dengannya. Kulihat dia sedang duduk disatu tempat duduk, diujung gerbang. Gelap menyergap, yg bisa kulihat drnya hanya seongok tubuh yg lemah tak berdaya yg diterangi lampu radio di depannya yg berwarna hijau terang itu.

Lagu hippen( lagu yg sedang buming ) mengalun sedih, sangat pas dengan suasana saat ini. Aku bersimpuh dikakinya. Setulus hati aku memintah ma'af, semoga ia mema'afkan dengan sepenuh jiwa karena hanya dia yg kumiliki di dunia itu sekarang.

" sudahlah, lupakan saja semua itu. " tak kusangkah ia mema'afkan aku secepat itu.

Aku bingung, aku merasa ia tidak mema'afkan aku sepenuh jiwa. Mungkin karena terpaksa, karena yg ia miliki cuma aku.

" nggak semudah itu, Raski! Dosaku terlalu besar untuk kau ma'afkan semudah itu, "

" lalu apa yg harus aku lakukan," ia menangis, " apa aku harus melaporkanmu ke polisi? " ia diam sambil menahan tangisannya.

" tapi aku telah mencoba menodaimu, " bantahku.

" aku tahu! " sedikit-sedikit ia sudah bisa mengendalikan tangisannya. " tapi aku bukan manusia, aku hanya barang, "

" tapi bagiku kau manusia. "

" lalu kenapa kau menodaiku, "

" aku alpa dan mungkin juga karena otak dan hatiku cuma besi, " aku baru sadar bahwa aku juga bukan manusia.

***

masa lalu yg kulalui memang terlalu berharga untuk kulupakan. Tapi juga terlalu menyakitkan untuk selalu kuingat.

***

Aku tinggal di kota Ata-wa, salah satu dari kota atas dan juga tersebar ke 2 di indonesian. Aku adalah anak(dulu kupikir begitu) dari sepasang tokoh yg terpandang di indonesien. Umurku memang baru saja menginjak 18 th tapi gelar profesor sudah hampir kuperoleh. Ini di karenakan kejeniussan otakku yg keterlaluan. IQ yg kumiliki saja mencapai 195 , belum juga SQ, EQ dan yg lainnya juga nggak kalah hebatnya deh.

Namun satu kesalahan yg kulakukan, sebetulnya aku sendiri nggak tahu bahwa itu akan jadi bencana buatku. Memberiku hidup sebagai seorang buronan.

Aku berjalan di plataran Uni-sien (Universitas Indonesien) yg seratus tahun yg lalu disebut UI. Sedang menuju ruang radiologi. Untuk penelitian otakku.

Tiba-tiba sebuah kekacauan terjadi. Beberapa PUSE( pulisi sekolah) menangkap seorang gadis belia, cantik. Dan saat itulah untuk pertama kalinya aku melihat mata Raski, gadis belia itu. Sebuah sorot mata yg lesuh dan tidak berdaya.

Aku belum mengenalnya. Dan aku mungkin belum jatuh cinta padanya.

Kubuka pintu radiologi. Kutemui Dr. Saki, Dr. Mayer dan Dr. Indra Kusuma, juga para asisten-asistennya. Mereka menyambutku dengan gembira.

Setelah beramah tama tidak berguna. Aku mulai di tidurkan di Scanner( sebuah tempat persembahan seperti zaman nabi Ibrahim pada tuhannya). Dengan robot scaner diatasnya yg dihubungkan langsung dengan computer 5 dimensi. Didepan para profesor tadi.

Aku mulai di scan. Sinar biru mulai merambat dari kakiku, bergerak terus menuju keatas. Tak ada yg menarik dari itu. Hingga Robo Scan, sinarnya melewati jantung dan otakku. Semua mata terbelalak.

Ketika aku bangun darì pembaringanku. Aku melihat wajah-wajah durjana, yg dipakai para Doctor dan asistennya.

Kucoba mencari tahu dengan bertanya kepada Dr. Indra Kusuma. Karena dia, posisinya yg paling dekat denganku. Namun ketika aku mendekat ia malah menjauhiku. Entah ada apa?

Tiba-tiba PUSE datang. Aku dikepung, aku menjadi pusat pesakitan. Sekarang diselah dinginnya suasana. Aku mendengar salah seorang dari mereka berkata.

" kau adalah barang terlarang, kami akan memunaskanmu besok! "

" apa maksudnya? " tanyaku pada mereka.

Mereka hanya menunjukanku untuk melihat data layar computer 5D.Dan aku mengetauhinya saat itu. Jadi ini alasannya kenapa aku jenius dan kuat, tak gampang sakit. Sebuah otak dan jantung mekanik yg terus berkembang seperti otak dan jantung sungguhan, hanya saja lebih cepat dan lebih canggi. Mataku lesuh dan hancurlah duniaku. Setelah itu, hari-hari ku ada dipenjara. Tampa semangat dan perasaan yg down, tak ada lagi memang yg harus dilakukan dan diperjuangkan.

***



Singkat cerita, aku bertemu Raski di SIGI (sebuah tempat teleportasi) dimana disana kami akan dibawah ketempat pemusnahan. Aku tak tahu bagaimana nasib orang tuaku. Orang yg menciptakan aku. Karena aku tahu bahwa untuk memasang otak dan jantung mekanik ini. Terlebih dulu harus membunuh tempat yg harus dijadikan experimen yaitu aku.

Sebuah tempat lapang dengan sebuah robot teleport menghampiri kami. Sedang dibelakang kami, 4 polisi PASU menjaga kami. Sebuah tudung kemudian muncul di kepala kami, aku dan Raski. Aku tahu tudung itulah yg akan jadi tempat teleportasi kami. Haruskah aku menerima kemusnahan ini. Kulihat mata Raski untuk yg kedua kali. Sebuah sorot mata tak berdaya yg perlu di tolong dan dilidungi. Dan entah kenapa, saat itu, waktu itu kuputuskan bahwa hidupku hanya untuk perempuan belia itu.aku jatuh cinta padanya. Mungkin merasa kami senasib. Kuputuskan memberontak saja. Kepalang tanggung karena sudah dianggap bukan manusia. Akupun tidak harus bersikap sebagai manusia. Aku berontak, aku menolak kemusnahan ini. Tapi bukan dengan cara barbar yg kasar namun dengan cara orang pintar yg halus.

Hanya dengan memutar alroji butut ditanganku, aku bisa mengubah kode tempat teleportasi itu. Hebat bukan, itu karena akulah yg membuat robot itu. Dan alroji ini bisa mengeluarkan frekuensi getar yg bisa mengendalikan alat elektronik apapun.

Itulah aku, jenius, memang hebat.

Raski, gadis belia itu memelukku dengan erat. Saat kami berada diatas pohon hutan raksasa. Yang terletak tidak jauh dari kota rakun, salah satu dari ribuan kota bawah.

Dan dimulailah hidup kami yg baru hingga sampai sekarang.

" Ku, jika boleh maukah kau membantuku menemukan siapa diriku? " ia memintahku, akhirnya ia mau bicara lagi setelah ia diam sangat lama. Dan akupun aku diam. Aku, tampa banyak berpikir langsung setuju. Akan aku penuhi segala apa yg ia inginkan. Meskipun berarti nanti. Untuk menemukan dirinya sendiri. Kami harus kembali kekota atas itu, berarti aku harus membunuh para penjaga disana. Karena tempat itu tak bisa ditembus dengan cara mengendap endap seperti maling. Tempat itu seperti sebuah kurungan tampa celah sama sekali. Tak ada tempat untuk masuk begitu saja, selain dengan teleport dan tempat yg dijadikan teleportasi cuma satu tempat itu. Tempat dimana kami pertama kali lari dari mereka.

Raski, mungkin ia hanya ingin bertemu dirinya yg manusia. Karena dirinya saat ini adalah hasil kloningan ke-3 dari manusia itu.

Biobot, kunamakan diriku seperti itu karena aku separuh robot sedang Raski menamakan dirinya Clon c (kloning c/3).

Aku harus benar-benar jadi setengah robot agar tak menodainya lagi. Karena dengan setengah robot, hasrat manusiaku cuma setengah. Dan aku yakin bisa mengendalikannya.

Kubuka pikiran, Untuk menerima kenyataan dan melawan.

TAMAT

0 komentar:

Blogger templates


Template by:

Free Blog Templates