Februari 22, 2011

' B3lum 4d4 Judul ' adalah C3rpen.


>Hari yg terlewati adalah hari yg biasa saja. Sprt hari ini, ada siswa baru dikelas aku. Namanya Maya. Oh ya! Namaku sendiri adalah Nuri Kaka, aku seorang perempuan dan biasa dipanggil Kaka. Sifatku agak pendiam dan berpembawaan tenang. Sedangkan sifat teman baruku ini, kalian lihat saja dicerita yg nanti akan aku sampaikan. Sedang temanku yg lain, kalian cukup mengenal namanya saja.

Sekilas akan kujelaskan dulu ciri wajah, tubuh, dan segalahnya tentang Maya. Mula2 kujelaskan dulu pada bagian atas. Yaitu wajah dan rambutnya, Maya punya wajah yg cantik jika dilihat dr separuh wajahnya yg sebelah kiri, mata hitam dan kulitnya kuning langsat. Tapi jika dilihat dr keseluruan wajahnya terlihat agak menakutkan, Maya punya mata yg berwarna merah menyala dibagian kanan dgn bekas luka yg menyilang mata itu. Ditambah rambut yg semrawut tak tertata. Tergerai begitu saja menutupi sebagian wajahnya.

Maya punya tubuh yg tinggi dan agak kurus, kulit tangan dan kakinya terlihat agak lebih hitam sedikit. Pakaian yg ia pakai, tentu saja pakaian seragam, karena saat aku menjelaskan ini pada kalian aku sedang ada disekolah. Namun aksesoris yg ia pakai keseluruan berwarna hitam. Mulai dr jam tangan hitam, jepitan rambut warna hitam, kalung berwarna hitam, gelang emas hitam, sepatu hitam mungkin sudah ketentuan sekolah, tapi kaos kaki hitam jelas bukan ketentuan sekolah. Sabuk hitam bergambar tenkorak dan anting2 hitam saat kulihat ia menyinkap rambutnya.

Maya ditanya apa ia seorang rokker oleh guru aku. Jawab maya ia bukan seorang rokker. Guru aku bertanya lagi, kenapa pake aksesoris serba hitam. Katanya Maya, ia suka dan itu kebiasaannya sejak kecil seperti itu.

Sebetulnya hal yg akan aku ceritakan nanti, bukan aku yg menceritakan tapi penulis yg menulis tentang diriku, Maya dan teman sekelasku yg lain.

Kalian simak saja ceritanya. Mungkin kalian suka.

***

Maya duduk bersama Kaka.

Ada kemungkinan jika Maya duduk sebangku dgn siswa lain. Teman sebangkunya itu akan takut, grogi atau merinding karena penampilannya itu tadi, tapi hal itu tidak berlaku bg Kaka! Mungkin yg sifatnya seperti itu tadi.

Mereka berdua berkenalan.

Beberapa hari selanjutnya, masih pagi didalam kelas. Sedang ada obrolan dibangku Kaka. Pelakunya, yah! Kaka, Lala, Kirina dan Rado.

" gue benci banget deh, sama sih Maya, " tegas Lala dgn muka ditekuk setekuk tekuknya.

" kenapa? " tanya Kaka, " kulihat si Maya itu baik dan nggak serem seperti wajahnya. " bela Kaka.

" iya, tapi dia itu terlalu ikut campur urusan orang gitu, " Lala benar2 marah nih.

" maksudnya? " tanya Kirina ingin tahu.

" dia itu sok-sok baik deketin kita2 dan ngorek2 masalah kita dan coba untuk bantu gitu, " jelas Rado pada semuanya.

" lah! Itukan baik. " Kaka masih tetap membela Maya.

" risih aja ngeliatnya! " Rado merasa jijik saat berkata itu dan sepertinya yang lain setuju dgn pendapat itu.

Tiba2 Maya menuju bangkunya. Tentu saja yang lain malah menyinkir saat Maya tepat dibelakangnya.

" kenapa mereka? " tanya Maya heran. Tapi rasa ingin tahunya tidak terlalu besar.

" nggak tahu! " jawab Kaka. Tak mau menjelaskan.

Beberapa hari lagi berlalu. Kaka bertanya pada Sasi dibangkunya.

" Maya nggak masuk hari ini? "

" manaku tahu, kenal aja nggak. " jawab Sasi tak peduli, " tapi kudengar Maya kemarin dilempar pesawat sama Hari dan Adam tuh! " lanjutnya lagi tak peduli.

Kaka menghampiri Hari yg baru datang, di bangkunya.

" Har, kau kemarin ngelempar Maya pake pesawat mainan? "

" ya! " jawab Hari tenang.

" kenapa? "

Hari diam dan tak mau menjawab tanyanya Kaka. Diwajahnya ia tampak terlihat marah. Sejurus kemudian.

Kakapun tak peduli dan pergi kebangkunya. Hari2 berlalu dgn begitu saja.

Beberapa hari selanjutnya lagi, Maya dan Kaka sedang duduk di bangkunya sendiri, sendiri, BICARA!

" bangsat tinggal 2 minggu dah! " ucap Maya  dgn logat entah daerah mana?" loe kenapa? Ikut campur urusan orang sampe kena lemparan segala, sampe nggak masuk 3 hari lagi. "

" loe punya masalah? " tanya Maya tak peduli tanya Kaka.

" ya pasti punya! " jawab Kaka sekenahnya, ia kembali tenang.

" kubantu yah? " paksa Maya. Kemudian.

" nggak perlu, " ucap Kaka tenang. Sikapnya itu membuat Maya tak lagi memaksa.

Siangnya, diteras kelas. Kaka bicara sama Rado.

" apa loe denger, siapa itu Maya? "

" maksudnya! "

" kudengar sih, disekolahnya dulu yg deket sama Maya itu, semuanya mati! "

" gitu! " Kaka heran aja.

Beberapa hari selanjutnya lagi dan lagi, Maya dan Kaka duduk di 'SCHOOL GARDEN' , bicara!

" Ya, aja ngelamun ,nanti kesambet loe? " sapa Kaka dr belakang lalu duduk disamping Maya.

" iya! Tahu. " Maya menjawab dgn agak sewot itu karena ia tak mau diganggu.

" loe kenapa? Nggak ada yg mau dibantuin! ? " tanya Kaka kemudian.

" iya nih! Kenapa yah? Bosan dan sumpek gue, " ujung2-nya Maya mulai curhat.

" makanya jangan rakus, coba kalau satu aja, mungkin berhasil? " usul Kaka.

" iya sih! "

" dan yang 'slow' yg 'slow', aja grusa grusu. " Kaka tersenyum sendiri. Kayaknya ia menunggu reaksi Maya selanjutnya.

" loe? " sekarang Maya yg heran sama bingung, juga agak kaget! Karena sepertinya Kaka mengerti sekali dgn apa ia rahasiakan.

" apa? " sangkal Kaka.

" kayaknya loe tahu apa yg gue maksud deh? " terkanya.

" iya, aku emang tahu. " jawab Kaka santai sejak tadi memang selalu begitu.

" benar? " selidik Maya, paksanya ia benar2 ingin tahu.

" iya! " jawab Kaka mantab setelah di pelototin mata merah Maya.

" astaga! " Maya heran aja, ditamba geleng2 kepala.

" loe pasti 'an-nas', punggawa dr Isrofil " benarkan? " tanya Kaka walau ia tahu bahwa ya ia tanyakan itu memang benar.

" bukan punggawa tapi prajurit, " Maya membetulkan omongan Kaka. Dan mengamininya.

" dan loe pasti malaikat, " selidik Kaka karena ya ia tahu sampai sekarang bahwa punggawa dan prajurit adalah  malaikat.

" bukan, prajurit nggak harus malaikat, gue cuma manusia. " jelasnya.

" oh! Gitu, " ia mengerti.

" jangan gitu2 lagi yah! Nggak enak didengar. " apa maksudnya dgn omongan ini.

" gitu! " Kaka tak peduli.

Maya nyengir, " dan loe siapa sih, kok tahu? "

" gue Kaka! Punggawa jibril, eh salah ,bukan punggawa tapi prajurit kok. "

" gitu tah. "

" gua juga manusia. "

" emang apa tugas prajurit Isrofil?" tanya Kaka polos.

" kaukan sendiri prajurit, masa nggak tahu?" Maya tak mau menjelaskan.

" udah jawab aku? " paksa Kaka tak peduli.

Dan Mayapun menjawab, " bantu orang sebelum mati untuk menyelesaikan semua urusannya didunia."

"maksudmu semua yg ingin kau bantu ini, akan mati gitu! "

"betul."

"aku juga! "

"tentu!" jawab Maya "jadi kau benar tak tahu?" lanjutnya.

"betul! " tirunya.

"emang apa sih tugas prajurit Jibril? " giliran Maya yg bertanya.

" bantu prajurit malaikat lain, yg ngerasa kesulitan."

"begitu!"

Mereka tersenyum tipis lalu menghilang.

Besoknya diatas pentas seni.

" sejak kapan loe dilantik? " tanya Kaka yg berjalan dibelakangnya.

" baru 4 bulan lalu, " jawab Maya.

" pantas! "

" dan loe? " 

" baru seminggu, "

" pantas juga! " Maya meniru omongan Kaka.

" karena gue salah satu korban Izrail, gue akan bantu loe. "

" makasih yah! "

Mereka menuju kekelas dan menjalankan tugas.

Korban Izrail : orang yang akan dicabut nyawanya.

Penulis menutup bukunya dan mengakiri ceritanya karena dirasa-rasa cerita ini terlalu tidak masuk diakal.

' Dr34m 1n th3 Dr34m (cerita cepat) ' adalah C3rpen.



Matahari menyalah. Ayam berkokok dgn gagah. Ali bangun dr tidur nyenyak dan malamnya. Dan ia bangkit lalu menuju meja belajarnya, mempersiapkan segala keperluan ke dlm tasnya.

Ali membuka jendela. Hawa dingin sejuk menyeruap, sungguh pagi yg menyegarkan. Ia melihat di ujung jalan sana ada Pak Kardi yg sdg mengeluarkan gerobak sayurnya. Ali menengok ke dalam lagi, melihat jam dinding. Jam tepat menunjukan pukul 5: 11 WIB.

Untuk beberapa saat ia bergelanyut di jendela, memandang lekat ke alam sekitarnya. Sungguh indah sekali.

Ali berjalan ke kamar dan mandi, ganti pakaian seragam lalu sarapan pagi di meja makan bersama ayah ibu dan adiknya.

Beberapa saat berlalu dan Ali sudah berada dijalan menaiki sepeda pancalnya menuju kesekolahnya. Tapi entah kenapa? Tiba2 ia berhenti dan menengok ke belakang.

Entah ada apa sebenarnya? Tetapi Ali merasa ada yg mengikutinya sedari tadi. Tak ada atau lebih tepatnya tak ada apapun yg mencurigakan yg di lihatnya, cuma beberapa kendaraan lewat yg berlalu lalang dijalan ini. Padahal biasanya setiap pagi jalan ini padat akan kendaraan. Tapi Ali tak memperhatikannya.

Ali masuk ke dalam gerbang sekolah. Ada hawa lain yg terasa, entah apa itu? Tapi bikin buluh kuduk Ali berdiri dan agak merinding.

Sepi amat, pikirnya.

Ali semakin lebih masuk ke dalam menuju kekelasnya. Ada suara dari dalam kelas. " ya sudah masuk! " katanya yg lebih ditunjukan untuknya sendiri. Ali berlari mempercepat langkah membuka kelasnya. Sampai di pintu kelas Ali membuka pintu itu dan betapa terkejutnya ia saat itu. Karena di dalam tak ada orang sama sekali.

Ia tertegun beberapa saat. Ia kembali keluar dan menutup pintu. Sungguh sangat menyeramkan. suara itu muncul lagi, suara teman2-nya yg ada dikelas.

Secepat kilat ia membukanya kembali.

" WAH......! " teriak Ali yg terkejut melihat sosok2 hantu pocong sdng melakukan kegiatan belajar-mengajar. Menggelikan sekaligus sangat menyeramkan.


Ali tersentak bangun dari tidurnya. Untuk beberapa saat ia mengumpulkan kembali kesadarannya, biar klop dgn keadaan sekitarnya. Ali meraih segelas air putih di atas meja dan meneguknya, segar hingga merasuk kedalam otak dan hatinya.

Baru saja ia mengalami mimpi buruk. Ali mengambil nafas dalam2 dan menghembuskannya, biar tenang. Ia menengok jam dinding, jam menunjukan 5 :11 WIB.

" sama! " suaranya lirih, dan ia tak mempedulikannya.

Ali berjalan di meja belajarnya. Mempersiapkan segala sesuatu ke dalam tasnya. Ia kemudian membuka jendela. Matahari sudah menyalah, hawa dingin sejuk menyeruap. Sungguh pagi yg sangat menyegarkan.

Dan ia langsung merinding dan ngacir ke dalam rumah, saat ia melihat Pak Kurdi mengeluarkan gerobak sayurnya. Hal yg sama dgn mimpinya.

Sambil membawa handuk. Ali langsung mandi, ganti seragam dan berjalan ke meja makan.

Ali duduk paling duluan. Langsung menyiapkan nasi pada piringnya, lalu mengambil lauk pauk yg tersedia.

" lagi2 sama, " gumannya lirih, menu yg sama dgn mimpinya. Aneh sekali.

Ali berangkat ke sekolah naik sepedah pancalnya. Jalan seperti biasa padat akan kendaraan yg melaju. SYUKURLAH NGGAK SAMA DGN MIMPIKU, KALAU SAMA LAGI MAKIN MERINDING AKU, pikir Ali.

Memasuki gerbang sekolah, ia disambut oleh pak Kasi, satpam sekolah.

" pagi Al! , tumben pagi amat, "

" pagi juga, iya ini pak, "dgn tetap berjalan meningalkan satpam itu.

" lho apa hubungannya coba? " ia bertanya lagi.

" biar bisa bikin contekan! " teriak Ali.


Ali masuk ke dalam WC, ia ingin buang air besar di karenakan pagi tadi perasaannya merinding terus, ia nggak sempat ngiseng deh.

Kurang lebih 15 menit berlalu, Ali keluar dari WC itu.

Ia berjalan menusuri teras2 kelas. Benar2 sepih. Buluh kuduk kembalih berdirih tegak, ia merinding lagi.

Ada suara yg terdengar dari dalam kelas. Suara suasana belajar-mengajar, suara yg sama dgn mimpinya. Ali terus saja berjalan kekelasnya. Ada rasa takut dan ada rasa merinding yg merayap di sekitar tubuhnya.

Didepan pintu kelas Ali mulai ragu2 untuk membukanya. Beberapa detik berlalu dilalui dgn rasa seram, takut juga bingung.

Dan Ali memberanikannya juga. Ia membuang pikiran buruknya jauh2. Ia membuka pintu itu.

" benar. Betul2 sepih, "

Begitu terkejutnya Ali dgn apa yg dilihatnya hingga tubuhnya terhuyung kebelakang.

Ali memalingkan muka dan ingin berlari. " HAA! " kaget Ali. Seketika itu malah ia di tampakkan sosok2 pocong yg tersenyum, tangan2-nya melambai-lambai Ali. Ali sungguh2 takut, mundur dan tersandung.

+++
' bruk ' Ali terjatuh dr tempat tidur. Untuk sesaat ia menenangkan diri hingga bunyi kokok ayam jantan menyadarkannya sepenuhnya. Ali berjalan membuka jendela. Hawa dingin segar menyeruap ditubuh Ali. Bukan buluh kuduknya yg berdiri (karena dingin bukan takut). Setelah merapikan buku belajarnya juga tempat tidurnya, Ali keluar kamar menghampiri ayahnya yg sedang nonton TV.

" kenapa kamu Al, kelihatannya malas gitu? " tanya ayahnya.

" habis mimpi buruk, "

" eh! Kirain apa? Cuma mimpi kok masih dipikiran, mimpi itu cuma bunga tidur. "

" tau, Pa! "

+++
Ali sudah berada di kelasnya, ngobrol ngalor ngidul bareng ama kawan2-nya. Hingga bel masuk berbunyi membuyarkan semuanya.

Ali berjalan ke kantor untuk ambil absen dan kapur. Hari ini emang tugasnya piket.

Beberapa saat berlalu waktu berjalan dgn semestinya. Ali sudah kembali kekelasnya, tepatnya masih di teras kelas.

Angin berhembus dingin, meratakan suara yg mencekam. Ada rasa bimbang didada Ali, ragu2 membuka pintu. Ada suara yg sama dgn mimpinya. Suasananya juga menakutkan, menyeramkan.

Utk memastikannya, keraguannya supaya tidak terbukti. Ali menengok jendela dan melihat kedalm kelas.

" syukurlah, teryata cuma perasaanku saja, " gumannya lirih.

Ali membuka pintu.

" astaga, jangan lagi! " ternyata yg Ali lihat didalam kelasnya adlh dirinya sendiri, menangis darah jg seragamnya penuh bercak darah. Berwajah pucat dan memandang lekat ke Ali, sungguh mencekam.

Ali terhuyung lemas kebelakang dan jatuh di daun pintu.

+++

Sayangnya ini juga mimpi. Ali terbuka matanya, layaknya mayat hidup ia terbangun dr pembaringannya, mengawasi sekitarnya.

" mimpi didalam mimpi, aneh juga! " sambil garuk2 kepala dan nyengir.

Ali berjalan ke jendela, membukanya lalu mengawasi kamarnya. Dan ia yakin kali ini bukanlah mimpi.

Ia yakin sekali, karena ia tak perlu merapikan buku2-nya lg sebab biasanya ia sudah mempersiapkan semuanya setelah belajar. Dan tak pernah ada orang yg bernama Pak Khardi si penjual sayur. Juga ia selalu bangun kurang lebih sekitar jam 6 pagi. Tak ada segelas air putih di atas meja.

Setelah mendapat uang jajan dr ibunya. Ali pergi kesekolah naik, angkotlah. Sekolahnya terlalu jauh untuk di tempu dgn sepeda, ini memang bukan mimpi.

+++

Sesunggunya sesudah Ali berangkat, ada 3 pocong yg melambai- lambai kpd Ali. Dan Ali tak sadar, sedang di dlm kamar sana di atas ranjang, sesosok tubuh tergeletak dgn hidung penuh darah, mata terbuka dan wajah pucat pasih, Ali terlihat mati.

+++

Hal sama dialami semua kawan sekelasnya? Alam mencekam, bikin buluh kuduk berdiri tegak.

TAMAT

Februari 03, 2011

' Putr1 D4l4m B0tol ' adalah C3rpen.


DAN AKU MASUKAN KAU KEDALAM BOTOL. AGAR KAU TAHU BAHWA DUNIA BUKANLAH MILIKMU.
*
Arini menangis lagi didalam lemari kaca, pipinya merah, lebam dan nyeri sekali. Inilah akibat dari membantah perintah orang tua. Sebenarnya cuma sebuah permintaan saja. Yaitu perjodoan antara Arini dan anak bos ayahnya.

Seberahpa keraspun Arini menolak, yg dia dapat hanyalah tamparan keras di pipinya yg mulus. Dan dikunci dalam kamar. Ini gara2 cinta, andai perjodoan itu dilaksakan sebelum dia bertemu dgn dambaan hatinya. Otomatis dia akan menurut. Karena pada dasarnya dia gadis penurut dan patuh kepada orang tua.

Arini berpikir, bahwa bukankah cinta itu harus diperjuangkan dulu baru bisa didapatkan. Begitulah yg sering dia baca dinovel2 roman dan buku percintaan.

Keluar dari persembunyiannya. Arini menatap langit, melongok dari balik cendela. Dia iri pada langit yg berwarna biru dan awan yg putih seperti kapas. Lalu apa warna dirinya? Hitamkah atau merah menyala. Kesediankah, nasib buruk atau cinta yg membara yg harus didapatkan.

Dia lebih memilih merah menyala.


MARAHLAH PADA DUNIA, AKU TAK PEDULI, KARENA KAU MILIKKU.

*
Sembunyi lagi, kenah tampar lagi. Dasar gadis bodoh, tak pernah belajar dari kesalahannya. Setiap pagi, semenjak 7 hari yg lalu. Selalu seperti itu, selalu sama.

Awalnya.

" pagi! " ucab ayahnya basa basi pada istrinya dan putrinya. Dan dijawab, " pagi juga, " oleh kedua wanita itu. Lalu Arini makan dgn lahap, karena dipaksa puasa sehari sebelumnya.

Kemudian ayahnya akan berkata, " apa sekarang kamu mau menerima perjodoan itu? " dan Arini akan menjawab " tidak, " tak berubah sejak 7 hari yang lalu. Tetap tegas! Lalu ditampar. Dan ia akan sembunyi di lemari kaca dikamarnya dan ayahnya akan mengunci kamar itu.

Merah menyala, bukanlah api yg membara melainkan amarah yg terpendam begitu lama. Sedang hitam bukanlah warna kesedian melainkan ketidak-tahuan, tampa warna, tidak berwarna dan tak memiliki jati diri.

Dan ia lebih memilih merah.

Pecah, kaca jendela pecah dihantam kepalan tangan halus Arini. Ia meringis dan menangis lagi karena tangannya berdarah. Sakit tetaplah sakit, mau itu marah atau apa?


MENANGIS SAJALAH, KARENA KAU TETAPLAH PUTRI DALAM BOTOL
.
*
Apa enaknya jadi putri pengusaha kaca yg kaya raya. Kalau hanya utk keluar rumah saja dilarang. Rindu pada dambaan hati sudah tak tertahankan lagi. Dia ingin keluar dan merayu pria itu.

Yg paling menyakitkan adalah kalau hanya bisa dilihat tapi tak bisa disentuh dan dirasakan. Selalu saja melamun dari balik jendela yg sekarang kacanya pecah. Melihat pria itu mondar mandir didepan rumah, sambil membawa gitarnya.

Tak mungkin turun lewat jendela. Karena selain ini lantai dua juga jendelah berteralis. Arini layu dipegangan jendela. Dia tak menangis lagi, lelah juga kalau setiap hari harus menangis.

Hari ini Arini mengudara, berteriak-teriak minta dibukakan pintu. Sekitar sejam berlalu baru dijawab oleh seorang di balik pintu.

" kamu mau mengikuti permintaan ayah, Arini? "

Arini ingin berkata ya, agar diijinkan keluar. Namun berbohong itu pantang dilakukannya. Ironisnya itu adalah hal yg diajarkan ayahnya semenjak kecil.

" tidak! " begitulah jawabnya. Sia2 saja berteriak.

" nikmatilah harimu tampa makam malam lagi, Arini! " itu saja, setelah itu hanya hening yg ada. Dan Arini ingin menangis lagi, namun tidak jadi, dia takut air matanya habis.

Karena masih ada waktu utk menangis lagi besok. Biarkan dulu kalenjer air mata bereproduksi. Jadi hari ini sesenggukan sajalah.

TAK AKAN AKU BIARKAN KAU PERGI DENGAN CARA APAPUN ATAU BAGAIMANAPUN.
*
Hari ini Arini terlambat sarapan. Dan setelah dia sampai dimeja makan. Dia langsung makan tampa salam pada orang tuanya. Ayahnya(sengaja atau tidak) tak memperdulikan kelakuan putrinya itu.

" bagaimana Arini? " begitu tanyanya setelah melihat Arini hampir selesai makan.

Arini diam dulu, dia melanjutkan sarapannya sampai habis. Dan setelah itu dia nyelonong pergi dgn terlebih dulu berkata seperti ini.

" tetap tidak! " bagus juga, rencana hebat yaitu tak membiarkan ayahnya utk sempak menamparnya, dgn begitu dia tak terlalu perlu utk menangis. Atau setidaknya utk tidak merasakan sakit dipipinya.Sebenarnya Arini punya rencana besar utk nanti malam. Dia meletakkan sebuah pisang dimeja belajarnya. Hanya itu yg dia ambil setelah sarapan tadi. Tapi itu cukup utk menambah tenaganya utk kabur dari rumah ini.

Nanti malam, memang dia ingin kabur. Segala persiapan sudah disediakan. Tinggal menunggunya waktunya saja. Tapi menunggu adalah hal yg paling merisaukan didunia, bikin sakit hati.

Arini sembunyi lagi dilemari kaca. Bukan dari siapa2 atau apapun yg membuatnya menangis. Hanya saja dia ingin tidur disitu. Yg dia rasakan adalah kedamaian saat ada disana.

Sekitar jam 2 sore. Dia keluar dari lemari itu dan memulai rencana. Pertama-tama dia membuka setiap skrub yg ada diteralis. Lalu melepaskan teralis dari jendela. Ternyata berhasil, dan dia tersenyum puas sekali. Baru kali ini dia merasakan hal itu. Tapi ini bukankah akhir, ini adalah awal dari rencana kaburnya.

Setelah itu dia mencabut teralis dari jendela. Dan membentuk tali tambang sedemikian rupa dari baju dan selimut yg dijalin, agar bisa dijadikan tangga.

***

malamnya saat bulan penuh agak tertutup awan. Arini turun lewat jendela, dgn tali tambang itu. Sedikit demi sedikit akhirnya dia sampai ditanah. Sebuah dunia lain dari kamarnya. Dia rindu sekali menginjakan kaki diatasnya. Dia senang sekali.

Sedetik kemudian, keadaan berubah 180 drjt. Arini dikembalikan kedalam kamar. Ternyata sang ayah telah tahu rencana putrinya. Jadi dgn rasa marah yg meluap dia menunggu putrinya menuruni tambang.

Kamar itu bukanlah kamar yg dia miliki. Ini milik orang2 yg datang sebentar kerumahnya, menginap lalu pergi. Ruangannya kusam tak terawat. Yg ada disana hanyalah satu kasur dan lemari kecil, tampa jendela ditembok2nya.

Arini menangis lagi, ada gunanya juga menyimpan air mata hasil susah payanya soal kemarin tak menangis.


KUBERITAHU SATU HAL TENTANG CINTA, CINTA ITU MEMAKSA DAN HARUS MEMILIKI!

*
pagi yg paling tidak menyenangkan akhirnya tiba. Ayahnya akan mempertemukan dia dgn lelaki pilihannya. Arini ingin menolak tapi dikarenakan perut yg teramat sangat lapar setelah dua hari tidak diberi makan dan diiming-imingi sepiring nasi kebuli. Arini tergoda dan mau dipertemukan dgn lelaki itu.

Setelah makan pagi sambil menangis karena bahagia setelah lama tak makan juga sedih karena dia tak berdaya bercampur aduk jadi satu. Dia lalu mandi dan berpakaian bagus dan berdandan cantik sekali.

Seperti janji yg dikemukannya pada ayahnya walau itu terpaksa karena lapar. Dia berbuat begitu (paragraf diatas). Janji adalah hal yg harus di tepati. Begitu yg dia tahu dan dia yakini.

Arini berjalan dgn anggun saat menuruni tangga. Kecantikannya tak kalah dgn putri2 dr cerita dongeng. Hanya mukanya yg kusut membuat pudar semua pesona itu.

Semua berubah sedetik kemudian saat Arini bertatap muka dgn lelaki pilihan ayahnya itu. Arini terpana, dia tak berdaya menghadapi semua ini. Sia2 perjuangannya selama ini. Karena laki2 pilihan ayahnya adalah laki2 idamannya.

Dan Arini tak bisa berkata lain, selain mengiyakan perjodoan itu. Namun tetap saja dia protes pada ayahnya.

" kenapa sih? Tidak beritahu kalau dia orangnya, "

" kamu perempuan egois, Arini. Gak bisa diberitahu dan gak mau tahu apapun selain pembenaran pikiranmu itu. " bantah ayahnya.

"karena aku perempuan zaman sekarang, ayah! " elak Arini, " sudah sepantasnya aku menolak perjodoan zaman Siti Nurbaya ini, "

"tapi ayah adalah orang zaman Siti Nurbaya! "

" baiklah, mungkin ayah benar dan aku salah! " Arini tak mau berdebat lg. Pipi yg sakit karena tamparan kemarin saja belum redah.

" sekarang ayah memaksa kamu harus terima perjodoan ini. Kamu harus terima! " paksa ayahnya.

" kan sudah aku jawab tadi! "


BUANG SAJA BOTOL DALAM KEPALAMU, WAHAI PUTRI DALAM BOTOL
.
*
Tiba2 saat acara pinangan, Arini kembali menolak acara perjodoan ini. Tentu saja hal ini membuat ayahnya malu kpd tamu2-nya. Dan dia pastinya murka pada putrinya.

Takut terjadi hal yg paling buruk. Secepat mungkin Arini menjelaskan maksudnya. Sebetulnya dia tak menolak acara pinangan ini namun dikarenakan dia ingin sekolah lagi. Dia ingin jadi gadis yg lebih pintar dari sekarang.

Kalau laki2 itu masih mau beristrikan Arini. Arini membuat satu syarat penting yg harus diperhatikan yaitu dia hanya akan menikah pada saat dia jadi sarjana.

" ini pinangan Arini, nggak harus menikah besok. Akad nikahnya terserah kalian berdua. " jawab ayahnya, " cari waktu yg terbaik utk kalian berdua, " lanjutnya.

Arini diam, malu berat.

" buang botol dlm kepalamu. Ganti sama ilmu yg berguna, " nasehat ayahnya.

Arini berlari kedalam kamar dan sembunyi dibalik lemari kaca. Senyumnya bahagia sekali!


Dalam botol: yang berpikiran sempit (penulis mengartikannya begitu)

huruf tebal: inti cerita

End. 11 agu 2009

Februari 02, 2011

SYARAT MADU ASLI


Sudah banyak web,blog, ataupun media yg mempublikasikan tentang Lebah dan Madu. Kalau gua sih cuma ingin ikutan mempublikasikannya.

Mengingat banyaknya manfaat madu,ternyata banyak orang yang memfaatkannya untuk pengobatan ataupun hanya untuk menjaga stamina. Dan orang2 yang tidak bertanggung jawab mengambil dari ini , yaitu dengan memalsukan madu asli dengan gula. Guna ingin dapat keuntungan saja dan tak peduli dgn nasib sih konsumen pemakai madu, bukannya dapat sehat malah kena gula darah. KACIHAN!

Untuk itu gua tahu seperti apa cirinya madu yang asli itu.

1.jika diminum, badan terasa panas.

2.Tidak beku jika dimasukkunan kulkas.

3.Tidak dikerubutin lalat dan semut.

4.Masukkan 1 ujung batang korek api, tunggu beberapa jam, lalu korek-kan, maka akan tetap menyala.

5.Akan menguap, jika tidak disimpan dalam botol dan ditutup sangat rapat.


SUMBER : dari obrolan ditengah laut, diatas kapal penangkap ikan. 3 tahun yang lalu.

Blogger templates


Template by:

Free Blog Templates