Februari 22, 2011

' B3lum 4d4 Judul ' adalah C3rpen.


>Hari yg terlewati adalah hari yg biasa saja. Sprt hari ini, ada siswa baru dikelas aku. Namanya Maya. Oh ya! Namaku sendiri adalah Nuri Kaka, aku seorang perempuan dan biasa dipanggil Kaka. Sifatku agak pendiam dan berpembawaan tenang. Sedangkan sifat teman baruku ini, kalian lihat saja dicerita yg nanti akan aku sampaikan. Sedang temanku yg lain, kalian cukup mengenal namanya saja.

Sekilas akan kujelaskan dulu ciri wajah, tubuh, dan segalahnya tentang Maya. Mula2 kujelaskan dulu pada bagian atas. Yaitu wajah dan rambutnya, Maya punya wajah yg cantik jika dilihat dr separuh wajahnya yg sebelah kiri, mata hitam dan kulitnya kuning langsat. Tapi jika dilihat dr keseluruan wajahnya terlihat agak menakutkan, Maya punya mata yg berwarna merah menyala dibagian kanan dgn bekas luka yg menyilang mata itu. Ditambah rambut yg semrawut tak tertata. Tergerai begitu saja menutupi sebagian wajahnya.

Maya punya tubuh yg tinggi dan agak kurus, kulit tangan dan kakinya terlihat agak lebih hitam sedikit. Pakaian yg ia pakai, tentu saja pakaian seragam, karena saat aku menjelaskan ini pada kalian aku sedang ada disekolah. Namun aksesoris yg ia pakai keseluruan berwarna hitam. Mulai dr jam tangan hitam, jepitan rambut warna hitam, kalung berwarna hitam, gelang emas hitam, sepatu hitam mungkin sudah ketentuan sekolah, tapi kaos kaki hitam jelas bukan ketentuan sekolah. Sabuk hitam bergambar tenkorak dan anting2 hitam saat kulihat ia menyinkap rambutnya.

Maya ditanya apa ia seorang rokker oleh guru aku. Jawab maya ia bukan seorang rokker. Guru aku bertanya lagi, kenapa pake aksesoris serba hitam. Katanya Maya, ia suka dan itu kebiasaannya sejak kecil seperti itu.

Sebetulnya hal yg akan aku ceritakan nanti, bukan aku yg menceritakan tapi penulis yg menulis tentang diriku, Maya dan teman sekelasku yg lain.

Kalian simak saja ceritanya. Mungkin kalian suka.

***

Maya duduk bersama Kaka.

Ada kemungkinan jika Maya duduk sebangku dgn siswa lain. Teman sebangkunya itu akan takut, grogi atau merinding karena penampilannya itu tadi, tapi hal itu tidak berlaku bg Kaka! Mungkin yg sifatnya seperti itu tadi.

Mereka berdua berkenalan.

Beberapa hari selanjutnya, masih pagi didalam kelas. Sedang ada obrolan dibangku Kaka. Pelakunya, yah! Kaka, Lala, Kirina dan Rado.

" gue benci banget deh, sama sih Maya, " tegas Lala dgn muka ditekuk setekuk tekuknya.

" kenapa? " tanya Kaka, " kulihat si Maya itu baik dan nggak serem seperti wajahnya. " bela Kaka.

" iya, tapi dia itu terlalu ikut campur urusan orang gitu, " Lala benar2 marah nih.

" maksudnya? " tanya Kirina ingin tahu.

" dia itu sok-sok baik deketin kita2 dan ngorek2 masalah kita dan coba untuk bantu gitu, " jelas Rado pada semuanya.

" lah! Itukan baik. " Kaka masih tetap membela Maya.

" risih aja ngeliatnya! " Rado merasa jijik saat berkata itu dan sepertinya yang lain setuju dgn pendapat itu.

Tiba2 Maya menuju bangkunya. Tentu saja yang lain malah menyinkir saat Maya tepat dibelakangnya.

" kenapa mereka? " tanya Maya heran. Tapi rasa ingin tahunya tidak terlalu besar.

" nggak tahu! " jawab Kaka. Tak mau menjelaskan.

Beberapa hari lagi berlalu. Kaka bertanya pada Sasi dibangkunya.

" Maya nggak masuk hari ini? "

" manaku tahu, kenal aja nggak. " jawab Sasi tak peduli, " tapi kudengar Maya kemarin dilempar pesawat sama Hari dan Adam tuh! " lanjutnya lagi tak peduli.

Kaka menghampiri Hari yg baru datang, di bangkunya.

" Har, kau kemarin ngelempar Maya pake pesawat mainan? "

" ya! " jawab Hari tenang.

" kenapa? "

Hari diam dan tak mau menjawab tanyanya Kaka. Diwajahnya ia tampak terlihat marah. Sejurus kemudian.

Kakapun tak peduli dan pergi kebangkunya. Hari2 berlalu dgn begitu saja.

Beberapa hari selanjutnya lagi, Maya dan Kaka sedang duduk di bangkunya sendiri, sendiri, BICARA!

" bangsat tinggal 2 minggu dah! " ucap Maya  dgn logat entah daerah mana?" loe kenapa? Ikut campur urusan orang sampe kena lemparan segala, sampe nggak masuk 3 hari lagi. "

" loe punya masalah? " tanya Maya tak peduli tanya Kaka.

" ya pasti punya! " jawab Kaka sekenahnya, ia kembali tenang.

" kubantu yah? " paksa Maya. Kemudian.

" nggak perlu, " ucap Kaka tenang. Sikapnya itu membuat Maya tak lagi memaksa.

Siangnya, diteras kelas. Kaka bicara sama Rado.

" apa loe denger, siapa itu Maya? "

" maksudnya! "

" kudengar sih, disekolahnya dulu yg deket sama Maya itu, semuanya mati! "

" gitu! " Kaka heran aja.

Beberapa hari selanjutnya lagi dan lagi, Maya dan Kaka duduk di 'SCHOOL GARDEN' , bicara!

" Ya, aja ngelamun ,nanti kesambet loe? " sapa Kaka dr belakang lalu duduk disamping Maya.

" iya! Tahu. " Maya menjawab dgn agak sewot itu karena ia tak mau diganggu.

" loe kenapa? Nggak ada yg mau dibantuin! ? " tanya Kaka kemudian.

" iya nih! Kenapa yah? Bosan dan sumpek gue, " ujung2-nya Maya mulai curhat.

" makanya jangan rakus, coba kalau satu aja, mungkin berhasil? " usul Kaka.

" iya sih! "

" dan yang 'slow' yg 'slow', aja grusa grusu. " Kaka tersenyum sendiri. Kayaknya ia menunggu reaksi Maya selanjutnya.

" loe? " sekarang Maya yg heran sama bingung, juga agak kaget! Karena sepertinya Kaka mengerti sekali dgn apa ia rahasiakan.

" apa? " sangkal Kaka.

" kayaknya loe tahu apa yg gue maksud deh? " terkanya.

" iya, aku emang tahu. " jawab Kaka santai sejak tadi memang selalu begitu.

" benar? " selidik Maya, paksanya ia benar2 ingin tahu.

" iya! " jawab Kaka mantab setelah di pelototin mata merah Maya.

" astaga! " Maya heran aja, ditamba geleng2 kepala.

" loe pasti 'an-nas', punggawa dr Isrofil " benarkan? " tanya Kaka walau ia tahu bahwa ya ia tanyakan itu memang benar.

" bukan punggawa tapi prajurit, " Maya membetulkan omongan Kaka. Dan mengamininya.

" dan loe pasti malaikat, " selidik Kaka karena ya ia tahu sampai sekarang bahwa punggawa dan prajurit adalah  malaikat.

" bukan, prajurit nggak harus malaikat, gue cuma manusia. " jelasnya.

" oh! Gitu, " ia mengerti.

" jangan gitu2 lagi yah! Nggak enak didengar. " apa maksudnya dgn omongan ini.

" gitu! " Kaka tak peduli.

Maya nyengir, " dan loe siapa sih, kok tahu? "

" gue Kaka! Punggawa jibril, eh salah ,bukan punggawa tapi prajurit kok. "

" gitu tah. "

" gua juga manusia. "

" emang apa tugas prajurit Isrofil?" tanya Kaka polos.

" kaukan sendiri prajurit, masa nggak tahu?" Maya tak mau menjelaskan.

" udah jawab aku? " paksa Kaka tak peduli.

Dan Mayapun menjawab, " bantu orang sebelum mati untuk menyelesaikan semua urusannya didunia."

"maksudmu semua yg ingin kau bantu ini, akan mati gitu! "

"betul."

"aku juga! "

"tentu!" jawab Maya "jadi kau benar tak tahu?" lanjutnya.

"betul! " tirunya.

"emang apa sih tugas prajurit Jibril? " giliran Maya yg bertanya.

" bantu prajurit malaikat lain, yg ngerasa kesulitan."

"begitu!"

Mereka tersenyum tipis lalu menghilang.

Besoknya diatas pentas seni.

" sejak kapan loe dilantik? " tanya Kaka yg berjalan dibelakangnya.

" baru 4 bulan lalu, " jawab Maya.

" pantas! "

" dan loe? " 

" baru seminggu, "

" pantas juga! " Maya meniru omongan Kaka.

" karena gue salah satu korban Izrail, gue akan bantu loe. "

" makasih yah! "

Mereka menuju kekelas dan menjalankan tugas.

Korban Izrail : orang yang akan dicabut nyawanya.

Penulis menutup bukunya dan mengakiri ceritanya karena dirasa-rasa cerita ini terlalu tidak masuk diakal.

0 komentar:

Blogger templates


Template by:

Free Blog Templates