Maret 27, 2011

' 1d3nt1t4s ' adalah C3rpen.

.

__Disebuah rumah, dikawasan Perumahan Permata Hijau Permai. Sebuah tempat perumahan mewah. Dan tentu saja hanya untuk para orang kaya juga berkelas.
__Pagi itu ribut sekali, seorang pembantu berteriak-teriak memanggil sang nyonya. Sang pembantu menuju belakang rumah. Disana ia menemukan sang nyonya yang mendekat ke arahnya. Dia pasti mendengar teriakan itu.
__"ada apa, Sumi ?" nama si pembantu, "teriak- teriak begitu ?"
__"ampun, nyonya! Non Nisa sedang....."
__Dipotong ucapannya oleh sang nyonya, "tak perlu sungkem begitu, ini bukan lagi di keraton! "
__"ma'af nyonya, sudah jadi kebiasaan di kaputren dulu, " memang Sumi adalah bekas abdi dalem istana keraton.
__"ya, sudah. Ada apa?"
__"itu nyonya, Non Nisa sedang motongi rumput didepan, "
__"apa?" jelas sekali ia terkejut."disekolahkan di Amrik kok tidak jadi intelektual kok malah jadi tukang kebun. Seraya ia ngeloyor menuju putrinya.
__Sesaat kemudian, ditaman paling depan, ditempat putrinya berada.
__"Anisa Maharari, apa maksud kamu berkelakuan begitu?" bentak ibunya dari belakang dengan suara yang seperti diwibahwakan seperti dalam 'acara ketoprak' yang sedang memainkan lakon seorang permaisuri yang sedang memarahi/membentak putri kesayangannya.
__"Apa sih, ma!" disambut dengan pandangan muka cuek, kesal dan tak peduli.
__"sebenarnya apa yang kau dapat di Amrik sana?" ikut berjongkok disamping putrinya lalu menyentil kupingnya, "Nisa!"
__Dengan senyum yang menawan, tampaknya Nisa sangat siap mengutarakan apa yang ia dapat dinegeri Amrik sana.
__"tujuan, semangat dan kerja keras!" jawabnya singkat.
__"jelasnya?" ibunya ingin tahu.
__"tujuan adalah ingin jadi apa kita nanti. Semangat adalah tak malu mengejar impian, kalau kerja keras. Tentu perlu itu untuk mencapai sebuah tujuan. "
__Ibunya mulai terkesan, "lalu apa tujuanmu berbuat jadi tukang kebun?" berharap putrinya tak bisa menjawab.
__"biar nanti kalau punya rumah sendiri, aku mampu mengurusnya, "
__"ingin jadi apa sih kamu nanti?"
__"ingin jadi ibu rumah tangga?"
__Tiba-tiba tubuh ibunya jadi lemas mendengar hal itu. "itu sudah seharusnya kan! Lalu apa hubungannya dengan kelakuanmu ini?"
__"nanti, aku ingin beli rumah sendiri dengan uang hasil kerjaku dan suamiku, bukan warisan dari mama dan papa!"
__"lalu mau diapakan harta papa mama ini, kan kau anakku satu-satunya?"bentak ibunya.
__"sumbangkan saja ke panti asuhan, bereskan!" Nisa ngeloyor pergi, bukan karena tak mau meladeni ucapan ibunya tapi lebih karena rasa lapar diperut.
__Ia mau kedapur, dan buat makanan sendiri.
***
__Entah kenapa, setelah beberapa hari bersekolah disekolah ini. Banyak siswa kaya yang memperolok Nisa sebagai seorang pembantu. Walaupun mereka tahu, saat perkenalan dikelas dulu. Nisa memperkenalkan diri bertempat tinggal dikawasan mewah, diPerumahan Permata Hijau Permai.
__Apa karena ada seseorang yang melihatnya melakukan kegiatan seperti seorang pembantu. Mungkin saja, tapi yang pastinya Nisa tak peduli dengan ucapan-ucapan itu.
__Namun yang membingungkan adalah kenapa ada orang-orang yang mengolok-ngolok dia. Padahal pekerjaan sebagai seorang pembantu adalah wajar dan tidak memalukan.
__Dan ternyata ini dikarenakan oleh rasa cemburu oleh seorang siswi yang juga kaya disekolah itu. Siswi itu dan Nisa tidak sekelas. Siswi itu bernama Marsa. Ia cemburu karena siswa yang disukainya, menyukai Nisa.
__Hanya Novi, teman sebangkunya saja yang tahu identitas asli Nisa. Sebabnya!
__"ya,benar! Tapi bagaimana kau tahu?"
__"dari pelajaran bahasa inggris,"
__"kok bisa sih!"
__"jelas sekali kau tak canggung berbahasa inggris seperti yang lain!"
__"kenapa dengan yang lain, perasaan kemampuanku berbahasa inggris sama saja dengan siswa yang lain, yang cendrung seperti hafalan."__"begitu! Tapi apa hubungannya bahasa inggrisku dan kau tahu aku anak yang punya sekolah ini,"
__"cuma orang kaya saja yang bisa sekolah diluar negeri,"jawabnya,"dan rumahmu itu adalah rumah pemilik sekolah,"
__"kenapa kamu tidak menyatakannya saja pada anak-anak orang kaya itu, biar kamu tidak diolok-olok lagi,"
__"aku tak pernah merahasiakan sesuatu pada mereka. Mereka tak bertanya, ya aku tak menjawab!"
***

__Sekolah ini dibangun oleh ayah Nisa yang diperuntuhkan untuk anak-anak dari para karyawannya. Gratis, tampa membayar apapun. Pembiayayan segala hal tentang sekolah ini, langsung diambil dari keuntungan-keuntungan semua perusahaan milik Ayah Nisa.
__Walaupun begitu, untuk masuk sekolah ini seleksinya sangat ketat, tak semua anak bisa bersekolah disini. Hanya anak yang pintar saja yang bisa masuk, contohnya Novi, ia hanya anak penjaga gerbang sekolah ini. Karena ia anak pintar jadi diterima disini, ia selalu juara 1 dikelas.
***

__Saat dikantin sekolah. seperti biasa, setelah memesan makanan. Mereka duduk ditempat dudukan, nyantai sambil ngisi perut.
__Ada yang cari gara-gara, tiba-tiba Marsa memperolok Nisa dengan kata-kata kasar.
__"hei pembantu, tempat kamu bukan disini tapi tempat kamu itu di wc sana!"
__Nisa yang mendengarnya pun menyahut, "apa hak loe ngusir aku! Ini bukan milik bokap loe kan?" sindirnya.
__"memang bukan sih, tapi muak aja lihat orang miskin makan disini! "
__"mau bayarin, biar kita pindah?" sindirnya lagi.
__"Nisa apaan sih loe?" Novi protes.
__"boleh, emang berapa sih harga makanan segitu?"
__"ya sudah! Kita pergi," ia mengajak Novi cabut,"Pak Li makanan ini dibayar Marsa ya pak!" teriaknya pada pemilik kantin.
__"pergi, pergi, pergi," teriaknya.
__Dijalan keluar mereka berdua bertemu Rian. "Ian, yok kita keluar!" ajak Nisa pada Rian, tampaknya ia sudah kenal baik laki-laki itu.
__"tapi aku belum bayar?" elaknya, ternyata tadi ia kembali ke kelas karena lupa bawah uang dikantin. Tadi itu mereka pergi ke kantin bertiga.
__Marsa tak tahu hal itu, dan yang ternyata Marsa itu suka Rian. Jadinya ia beberapa hari kemarin yang menghasud siswa-siswa lain untuk memperolok Nisa. Ia cemburu.
__Saat Marsa melihat mereka bertiga keluar bareng, ia tampak marah sekali. Ia merasa di permainkan.
__Pada saat jam sekolah berakhir, tiba-tiba Marsa menarik rambut Nisa dari belakang diparkiran sekolah. Tentu saja langsung balas memukul.
__Marsa marah-marah dan menyumpahi juga memperolok Nisa tampa sebab dengan kata-kata kotor. Nisa yang tak tahu apa penyebabnya pun tersulut amarahnya. Hampir saja terjadi perkelahian, kalau tidak dipisahkan Rian.
__Rian dan Novi lalu membawa Nisa menjauhi Marsa. Marsa pergi dari situ!
__"berengsek, apa salahnya aku? Perasaan aku tak pernah buat salah sama dia!" katanya kesal.
__"ia cemburu!" jawab Novi cepat.
__Nisa seketika bingung, dia menatap Novi.'ia cemburu sama siapa?'begitu yang ditanyakan pikirannya. Dan tampaknya Novi mengerti arti tatapan mata itu. Ia lantas melanjutkan kata-katanya.
__"ia cemburu sama kamu, Nisa karena ia suka sama Rian!" seraya menengok kemuka Rian.
__"apa salahku?" ucap Rian spontan.
***

__Dilain waktu, "Novi, kuundang khusus kau kerumahku untuk menghadiri ulang tahun perkawinan orang tuaku, nanti malam?"
__"bagaimana dengan Rian?" tanya Novi.
__"tak perlu kuundang pun, ia pasti akan datang bersama kedua orang tuanya,"
__"ada kemungkinan juga si Marsa juga datang."
__"aku tahu itu, dan nanti malam saatnya balas dendam," ucapnya berapi-api.
***

__Kemeriahan dalam sebuah pesta, mulai terdengar di salah satu perumahan mewah, dimalam itu. Novi sangat canggung berada disitu, ia merasa pesta ini bukanlah tempatnya. Dan Nisa bisa melihat kegugupan itu, lantas sesegera mungkin ia menenangkannya. Itulah gunanya seorang teman.
__Sesaat kemudian. Rian datang bersama ayahnya, seorang direktur dari salah satu perusahaan milik ayah Nisa. Marsa juga datang bersama kedua orang tuanya, ayahnya seorang wakil direktur, dan ibunya adalah sekretarisnya diperusahaan utama milik ayah Nisa. Sebuah perusahaan tekstil.
__Like to habit atau dalam bahasa indonesianya yaitu seperti biasanya. Nisa sangat suka menyiapkan dan membamtu minuman untuk para tamu. Itung-itung belajar jadi pembantu. Rencananya setelah lulus SMA, ia ingin melamar jadi seorang pembantu dan ngekost dikos-kosan. Hidup mandiri tampa dibiayai orang tuanya.
***

__Sikap benci akan selalu datang bagi seorang pencemburu buta. Si Marsa segera memanggil Nisa dan menyuruhnya untuk mengambil minuman yang sangat manis.
__Dan Nisa mau saja disuruh begitu, sejenak kemudian dia datang sambil membawa minuman paling manis. Setengah gelas air dan setengah gelas sirup rasa gula(tentu saja sudah dicampur jadi satu) dan diserahkan kepada si Marsa.
__Saat menerimanya si Marsa ada didekat kolam renang bersama Rian. Melihat kedatangan Nisa dan Novi, Rian tersenyum dan menyapa.
__Seketika Marsa kumat cemburu butanya, melihat Rian tersenyum pada Nisa. Gelas yang baru diterimanya langsung diguyurkan ke kepala Nisa. Semua yang hadir tercengang begitu juga dengan Nisa sendiri. Tapi setelah isi gelas itu tertuang semua, Nisa marah langsung ke ubun-ubun.
__Nisa mendorong Marsa hingga tercebur kekolam renang. Tak lupa juga melempar sandal kekepala Marsa yang meraung minta tolong karena tak bisa berenang. Rian enggan menolong, karena juga tak bisa berenang. Akhirnya Otpic, seorang yang tak penting untuk diceritakan menolongnya.
***

__Bukan balas dendam seperti ini yang ia rencanakan namun dengan cara tiba-tiba memperkenalkan ayahnya di muka Marsa, biar si Marsa malu atas kelakuannya padanya selama ini. Itu saja!
__Ternyata masih ada sisa kemarahan dari Nisa. Nisa melontarkan amarahnya pada Marsa yang baru ditolong.
__"orang gila, emangnya siapa kau berani sama aku?" bentaknya, "ini juga bukan rumah kau!"
__Si pemilik rumah, ibunya Nisa memegangi anaknya agar tak main pukul dipesta ini. Ia tampak malu sekali pada tamu undangan. Ia kemudian membawah masuk putrinya itu. Novi dan Rian mengikuti sang Nyonya.
__Yang punya pesta segera memintah maaf kepada para undangan. Terutama pada Marsa dan kedua orang tuanya.
__"Pak Bud, Bu Eni maafkan kelakuan anak kami yah!"
__"tentu pak, jangan dipikirkan! Tak apa kok." jawab Pak Bud, tampaknya ia malah lebih malu pada yang punya pesta, atasanya karena semua ini disebabkan kelakuan putrinya. Kemudian ia mendatangi putrinya. Dengan setengah berbisik ia memarahi putrinya itu.
__"Marsa, kamu bikin malu papa dan mama saja," gandengnya, "ayo kita pulang," dan mereka kemudian berlalu dari rumah itu.
__Dan semuanya berakhir dengan tidak bahagia.

TAMAT

1 komentar:

Mengunkap Bisnis Internet mengatakan...

salut !!!
udah punya segala nya tapi tidak malu untuk melakukan pekerjaan seperti seorang pembantu...

kisah pribadi nya ya?!

Blogger templates


Template by:

Free Blog Templates