Januari 20, 2011

CLEAR, Scalp Oil Control.


Shampo yang hilang dari pasaran.

Clear, scalp oil control adalah shampo dari produsen Unilever.

Entah sejak kapan aku menggunakan ini, tapi kalau diperkirahkan yaitu sekitar 2 tahun yg lalu. Aku merasa cocok dgn shampo ini, setiap kali habis memakainya rambutku rasanya dingin dan segar. Dan juga ketombeku hilang dan baru muncul 2 hari setelahnya.

7 bulan yang lalu shampoku habis, lalu aku membelihnya di supermarked terdekat. Tapi produk itu sudah tidak ada, waktu itu aku hanya mengira kalau shampo itu telah habis dibelih orang. Aku batal beli shampo.

Beberapa hari kemudian, aku berada di kota Jepara karena kerja. Sekali lagi aku cari shampo itu di pasaran. Ternyata juga tidak ada. Aku masih mengira kalau shampo itu habis karena dibeli orang. Jadi aku beli shampo yang lain.

2 minggu selanjutnya aku sudah berada dirumah. Dan sebulan kemudian, aku tak memikirkan shampo itu. Tapi setelah aku melihat iklan di Tv dan melihat kalau produk yg aku maksud sudah tidak ada, aku merasa aneh.

Apa yg terjadi sebenarnya?

Tapi anehnya, aku tak menelusurinya lebih lanjut hingga sampai sekarang. Tapi aku masih tak temukan jawabnya?


End.
14 jan 2011

Januari 19, 2011

ZODIAK

- Capricornus: 21 Januari-16 Februari (26 hari)
Karakter umum: Pendiam, rajin, ambisius, materialis, gengsi tinggi, suka memerintah, suka memperalat orang lain











- Aquarius: 16 Februari-11 Maret (24 hari)
Karakter umum: Tenang, objektif, jenius, penuh ide, cepat mengerti












- Pisces: 11 Maret-18 April (38 hari)
Karakter umum: Sangat perasa (dari sisi manusiawi), penuh cinta, praktis, suka mengkhayal










- Aries: 18 April-13 Mei (25 hari)
Karakter umum: Agresif, enerjik, impulsif, pemimpin, tidak sabaran, egois, cepat emosi












- Taurus: 13 Mei-22 Jun (40 hari)
Karakter umum: Keras kepala, materialistis, pasif, ramah, sabar, praktis, setia, toleran












- Gemini: 22 Juni-21 Juli (29 hari)
Karakter umum: Lincah, pandai berbicara, tidak stabil, mudah berubah-ubah, mudah gugup, sangat peka











- Cancer: 21 Juli-10 Agustus (20 hari)
Karakter umum: Sentimentil, setia, penuh perhatian, sulit memaafkan, daya ingat kuat











- Leo: 10 Agustus-16 September (37 hari)
Karakter umum: suka memimpin, dermawan, penuh gaya, aristokratik, congkak, percaya diri tinggi











- Virgo: 16 September-31 Oktober (45 hari)
Karakter umum: Praktis, analistis, kritis, berkepala dingin, logis, rajin, sederhana















- Libra: 31 Oktober-23 November (23 hari)
Karakter umum: Penuh keraguan, bimbang, adil pandai bermuka dua, naluri kuat, mempesona














- Scorpio: 23 November-29 November (enam hari)
Karakter umum: Panjang akal, pendiam, pendendam, gigih, tekun












- OPHIUCHUS: 29 November-18 Desember (19 hari)
Karakter umum: Belum dikategorisasikan











- Sagitarius: 18 Desember-21 Januari (34 hari)
Karakter umum: Berjiwa petualang, pandai, suka kebebasan, mandiri, pandai berdiplomasi, berpandangan luas











End. 5 feb 2011

Januari 13, 2011

' Golput ' adalah C3rpen.


Kamu tidaklah salah Toni, jika pada pemilu nanti, kamu pilih untuk tidak memilih. Tapi apakah kamu sudah berpikir matang-matang tentang pilihanmu itu. Bukankah satu suara kamu itu lebih berharga dari emas permata. Satu suara kamu bisa bikin para wakil rakyat bisa mewakili aspirasi kamu, masyarakat dan bangsa yang dipimpinnya.

Ah! Kamu memang tidak terlalu peduli dengan slogan seperti itu. Poster para calon yang terpampang dipinggir-pinggir jalan yang mengusung tentang mengentaskan kemiskinan, sembako murah, sekolah gratis, BBM murah dan lainnya. Bagimu semua itu hanya busyit belaka, hanya omong kosong semata.

Sekarang kamu memang lebih pintar Toni. Dari seringnya kamu nonton berita di Tv yah, membaca berita dikoran dan melihat kenyataan yang ada. Bahwa wakil rakyat zaman sekarang memang sukar diharapkan.

Kamu juga sering berpikir Toni, siapakah yang bodoh dalam pesta demokrasi ini?, masyarakatkah yang bodoh karena terlalu percaya pada wakil rakyat yang sudah bertahun-tahun terbukti tidak bisa memenuhi janjinya saat kampanye.

Ataukah wakil rakyat itu sendiri yang bodoh, karena terlalu mengumbar janji pada saat kampanye lalu tak bisa memenuhinya saat terpilih. Apa mereka tidak berpikir, bahwa janji yang mereka ucapkan akan ditayangkan kelak?

Ah! Uang memang berpengaruh dalam memimpin negeri ini. Apalagi kalau tidak gaji tinggi, uang pesangon, uang komisi, tunjangan-tunjangan yang bisa bikin orang kere-pun, bisa kaya mendadak!

Sebetulnya kamu percaya, bahwa kebanyakan masyarakat sudah tahu wakil rakyat itu tidak bisa diharapkan. Tapi dilain pihak kamu juga percaya bahwa masyarakat itu tetap mengadakan pemilihan-pemilihan itu juga untuk kemeriahan sebuah tradisi 'tradisi demokrasi' tradisi yang tak bisa ditolak oleh anak cucu masyarakat negeri ini yang katanya berbudaya.

*

Dan kamu, Toni. Sekarang sedang membeli minyak tanah di agen langgananmu itu. Kamu ingin mencari ikan besok. Padahal besok-kan ada pemilu didesamu. Kamu memang benar-benar tidak peduli yah.

Bagimu mencari ikan dilaut lebih menguntungkan daripada mencontreng gambar. Walaupun tak ada bakul nanti yang akan membeli ikanmu, karena mereka libur untuk mencontreng. Tapi biarlah, kamu berpikir kalaupun dapat banyak, kamu akan jemur saja atau didinginkan dengan es saja.

Secerigen minyak sudah ada ditanganmu dan kamupun sudah memberikan uang pembayaran minyak itu pada agenmu. Kamu ingin secepatnya pergi dari agenmu itu dan pulang kerumah. Maklumlah perutmu itu sudah minta jatah makan harian.

Tapi agenmu itu menghentikan kamu melangkah dengan pertanyaan yang malas kau jawab. Kaupun terpaksa melayaninya. Itu memang lebih baik daripada kamu ngeluyur pergi.

" Ton, besok kamu nyontreng siapa? " dia tidak tahu bahwa kamu tidak mencontreng atau dia pikir kamu akan mencontreng setelah mencari ikan.

" rahasia dong, Ji! " jawab kamu, kamu memang tidak ingin memberitahu bahwa kamu tidak mencontreng besok.

" mau kau apakan ikanmu itu Ton, besokkan nggak ada bakul yang kulak-an ? " tanya agenmu kepada kamu lagi.

" di es saja, Ji! Dan dijual besoknya, " jawab kamu, agenmu tampak memahami apa yang kau ucapkan? Buktinya ia mengangguk-angguk.

" ya sudah, Ji! Saya pulang dulu, maklum perut ini sudah minta diisi ! " kamupun pergi meningalkan agenmu itu.

" ya sudah hati-hati makannya, " kata agenmu itu.

" mah-kasih, Ji "

*

Kamu berjalan pulang dengan biasa. Ada hal yang membuatnya sedikit gelisah dalam pikiranmu bergejolak kenapa tadi harus bohong? , memang untuk orang yang nggak suka bohong kayak kamu, berbohong sedikit saja membuat kamu gelisah dan bersalah. Apa masalahnya coba jika kamu katakan yang sebenarnya?

Kamu membuka pintu pawon itu, suaranya agak berdecit. Kamu sudah hapal banget dengan hal itu, karena itu memang rumahmu. Rumah yang kamu bangun bersama istrimu ( Mina ) 3 tahun yang lalu.

Seperti biasa kamu lalu duduk diatas dipan. Disitu istrimu sudah menyiapkan segala keperluan makanmu, makannya sendiri dan anakmu, Asih. Dan kamu memanggil istri dan anakmu untuk makan bersama. Tapi yang datang cuma istrimu saja.

Tiba-tiba ia bergelanyut dipundakmu, nggak seperti biasanya. Kamu pikir istrimu sedang ada masalah. Kamu lalu bertanya padanya. Apa gerangan yang membuatnya seperti itu. Ton, kamu memang sayang sama istrimu.

Istrimu menyodorkan uang 50 ribu kepada kamu, kamupun terkejut. Apa istrimu bekerja untuk membantu mencukupi kebutuhan keluarga yang selalu kekurangan ? Atau apa uang belanja yang kamu beri tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan kalian setiap hari?

Jika itu benar, celakalah kamu sebagai seorang lelaki juga suami yang tak bisa menjalankan kodratnya, menafkahi anak istrimu. Atau juga itu cuma titipan agar kamu membelikan sesuatu untuknya.

Apa kamu tak bisa berfikir lain selain hal itu?

" apa ini dek? " ternyata hanya itu yang bisa kau tanyakan.

" ini uang dari mas Rano! " kata istrimu lesu.

" untuk apa ini dek? " kamu menerimanya dengan tangan kanan, kamu belum mengerti, Toni untuk apa itu?

"agar kita mau ikut mencotreng pilihannya, " jawab istrimu itu, agar kamu mengerti.

" kenapa kamu nggak nolak saja uang itu, dek? Kamu tahu-kan mas ini paling nggak suka cara beginian, " suara kamu agak keras keluar dari mulutmu. Amarahmu nggak terpancing yah.

Istrimu itu diam, kamu tahu bahwa kamu telah menyakitinya! , karena istrimu itu itu memang berhati lembut, kamu lalu memegang tangannya yang halus itu untuk meredam rasa sedihnya.

" aku sudah nolak mas, tapi mas Rano ngancam mau mutusin hubungan keluarga sama aku, " jawab istrimu itu sayu, kamu sekarang pasti mengerti.

" terus? " kamu bertanya, hanya sekedar meyakinkan bahwa hal ini benar adanya.

" aku sedih mas, aku nggak mau kalau nggak dianggap adik sama mas Rano. " istrimu itu menangis, kamu menenangkannya dengan memeluknya itu memang hal yang wajib kamu lakukan Toni.

" ya sudah! Kita terima saja uang itu tapi mas tetap tidak akan nyontreng yang sama dengan pilihan masmu, " jawabmu, kamu kira itu bisa menenangkan pikiran istrimu. Namun apa kamu tidak malu dianggap orang yang hanya cari keuntungan dalam kedzaliman demokrasi, mau terima suap tapi tidak mau nyontreng gambar si penyuap.

" maksud mas, apa? " tanya istrimu itu, heran dia!

" mas terima uang ini agar kamu tidak dimusuhin sama masmu (Reno), bukan berarti mas mau diperintah nyontreng seperti mas Reno contreng, " kau memelankan suara kamu dan bicara secara halus agar istrimu itu mengerti.

" lalu mau kau apakan uang itu mas? Mas nggak maukan uang itu mengotori hidup mas, aku dan asih? Ini-kan uang haram, begitu kan mas? " tanya istrimu lagi sambil meyakinkan kamu bahwa yang ia tanyakan itu sesuatu hal yang benar.

" kita....! " kamu belum menyelesaikan ucapan kamu, karena sekarang ada yang lebih membuatmu terusik.

Anakmu yang masih polos itu, mendatangi kamu dan istrimu sambil mengkibar-kibarkan uang 20 ribuan dan memberikannya kepada kamu.

" ini dali mas togal untuk papa, besok nyontleng nomel lapan ya! " ucapnya polos, kamu menerimanya dengan tangan bergetar. Bukan cuma oleh uang itu. Tapi juga baru kali ini anak kesayanganmu bicara selancar itu walau ucapnya hurup (r) jadi (l). Apa yang dilakukan orang itu pada anakmu Toni?

Kamu harus menyelamatkan anakmu itu dari kedzaliman demokrasi, dari orang-orang yang enggak bertanggung jawab pada negeri ini. Kamu semakin yakin untuk tidak menyontreng besok.

" mau kau apakan uang itu mas? " tanya istrimu lagi.

" kita bakar saja! "

" aku juga enggak akan nyontreng besok mas, tampaknya nggak ada yang cocok dijadikan pemimpin di negeri ini. "

kamu hanya tersenyum kecut, dan dimulailah acara makan keluarga kecil kamu.

***


Pagi buta, setelah shalat subuh. Kamu sedang berada diatas perahumu. Kini kamu sedang bersiap mencari ikan. Tapi, ah! Ada ada saja halangan untukmu agar kamu tidak mencari ikan.

Mesin perahumu tiba-tiba mogok bekerja. Mungkin nggak mau pemiliknya mencari ikan. Ini mungkin takdir yang harus terjadi padamu, kamu tak bisa lari dari pemilu ini. Kamu tak bisa bilang pada orang-orang saat mereka bertanya, kenapa kamu tidak mencontreng? Kamu akan berkata " aku lupa, " karena sibuk mencari ikan dan pulangnya kamu akan pura-pura sibuk menjemur ikan dan memperbaiki jaring atau apalah yang bikin kamu dianggap oleh orang-orang desamu bahwa kamu lupa.

Tapi tetap saja mesin perahumu itu tetap tak mau berkompromi, tetap nggak mau menyala dan tetap nggak mau bekerja.

Matahari mulai mengintip diujung khatulistiwa, kamu masih juga mengotak-atik perahumu itu supaya mau menyala. Tapi tetap saja mesin perahumu itu begitu, hingga sinar matahari itu mulai menghangatkan tubuhmu, mesinmu tetap saja begitu.

Kamu mulai lelah Toni, sehingga yang kamu lakukan hanya melamun, terus memahami mesin perahumu itu hidup lagi.

Tiba-tiba ada yang memanggil kamu. Kamu mencari asal suara itu. Kamu menemukannya, suara itu dari teman lamamu yang lama tak ketemu. Karena dia pergi kerja jadi Tkw ke Malaysia.

Kamu segera turun dari perahumu dan memeluk teman lamamu itu, pengobat rindu yang selama ini hilang.

" kapan kamu pulang, San? " kamupun bertanya, kamu sudah tak sabar ingin tahu kapan ia pulang.

" kemarin, tapi sampai rumah tadi malam, " jawab teman lamamu itu, namanya Santo.

" kenapa kamu kok pulang San? Ada apa gerangan? " tanya kamu lagi.

" aku mau ikut nyontreng. Ton! " jawabnya lagi, kamu-pun terkejut tapi kamu nggak mau menunjukkannya sama teman lamamu itu.

" hanya untuk menyontreng kamu pulang, apa nggak ada yang lain, San? " godamu.

" benar itu, untuk nyontreng. Kan sudah jadi kewajiban kita itu. Kalau nggak, ngapain aku pulang. Walau sekalian kangen sama istri tercinta gitu. "

kamu dan dia tertawa, tapi dihatimu kamu bimbang toni.

***

Kamu pulang dengan tangan hampa. Tak ada semangat dihatimu, dimukamu dan diragamu. Istrimu dengan wajah polosnya, ada didepanmu, memandang dan bertanya padamu.

" ada apa mas, kok cepat pulang? "

Dan kamu menceritakan semua pada istrimu itu. Mulai dari mesin perahumu rusak saat mau berangkat hingga 1, 5 jam kemudian saat matahari sudah nongol, kamu bertemu Santo, teman akrabmu dulu yang sekarang kerja jadi TKW di Malaysia dan mudik kemarin. Kamu menyapa dan berakrab-akraban dengannya. Hingga hatimu terasa gundah karena ternyata temanmu, Santo itu pulang hanya karena ingin menyontreng pada pemilu hari ini. Dia merasa bahwa ini kewajibannya, yang juga kewajibanmu juga kewajiban masyarakat bangsa ini.

" sekarang apa yang harus kamu lakukan, Toni? "

kamu lihat istrimu itu malah bingung Toni, " aku ikut mas saja deh, mau nyontreng atau tidak, yah tersera mas. Soalnya kalau begini, itu berarti maju kena mundur kena. " jelas istrimu itu. Pasrah dia.

5 menit kemudian kamu memutuskan untuk mencontreng, tapi saat istrimu bertanya kamu contreng nomor berapa? Kamu malah bilang, " mas nggak akan milih satupun dari calon-calon itu, mereka, bagimu belumlah pantas untuk dicontreng?

Kamu yakin Toni?

Seandainya ada yang pantas untuk dipilih? Seseorang yang tidak suka berjanji tapi berbuat dan memberi bukti. Mungkin pantas untuk dicontreng.


Keterangan :
1. Kulak-an : jual beli (penulis mengartikannya membeli)
2. Pawon : dapur
3. Kedzaliman demokrasi : penulis mengartikannya masa dimana demokrasi dijalankan dengan cara salah dan memaksa.

TAMAT .3 tahun yg lalu

Blogger templates


Template by:

Free Blog Templates